Aku terlahir sebagai perempuan dengan segala kekurangan yang terlalu lama mengendap dalam diri. Kini aku mencoba berbagi atas segala kisah yang sempat hinggap dan takkunjung pergi ataupun yang hanya bersinggah kemudian berlalu.
Rabu, 20 Agustus 2014
DUKA SI WANITA TUA
Kerut kulit menyergapmu silih berganti
Bagai akar pohon yang menaungi bumi
Menggeliati seantero tanah yang semakin tak terkendali
Menanti mata yang pekat dalam perjalanan penghujungmu
Helai putih berujung kutu
Menjadi pendamping setia pengganti hampoo
Mengganti aktivitasmu sehari-hari
Beban berat di payudaramu
Menggerogoti daging yang membusuk
Bagai jerawat batu di pipi kembang desa
Menjadi aib di kala duka
Ah, nek!
Kenapa begini nasibmu
Hidup menanggung duka
Di kala tua
10 Januari 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar