Aku terlahir sebagai perempuan dengan segala kekurangan yang terlalu lama mengendap dalam diri. Kini aku mencoba berbagi atas segala kisah yang sempat hinggap dan takkunjung pergi ataupun yang hanya bersinggah kemudian berlalu.
Rabu, 20 Agustus 2014
Tuhan Kedua
titik peluh mengalir bagai darah
dijalan lurus wajahmu
kembangkan jembatan masa depan untukku
alirkan bara dalam lengan halusmu
aku tersentak ketika membuka mata
dan menatap wajah-wajah asing
kelak temani hidupku
menjadi bagian makna jalanku
ketika ku terbangun
terjaga aku dalam pelukan hangat kasihmu
menatap raut suci dalam dirimu
agungkan kau bagai Tuhan keduaku
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar